Saya ingin menjadi petani. Karena petani adalah profesi yang paling banyak sedekahnya. 

Petani menanam sebatang pohon. Pohon itu tumbuh menghasilkan oksigen. Oksigen dinikmati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Itu sedekah. Pohon itu menjadi penjaga sumber mata air. Air dinikmati manusia dan makhluk lainnya. Itu sedekah. 

Pohon-pohon dimakan oleh binatang-binatang. Itu sedekah. Tetapi karena sifat kita yang tamak, binatang-binatang itu dibunuh semua tanpa sisa. Menggunakan media-media kimiawi yang merusak. Baik untuk tanaman, tanah, bahkan manusia. Petani-petani jaman dahulu ketika menanam dia membuat akad dengan makhluk sekelilingnya, "tikus, belalang, ulat, ular, burung, dan siapapun kamu, silahkan makan tanaman ini, tetapi tolong sisakan buat kami". (Sujiwo Tejo) 

Atas banyaknya nilai sedekah yang dihasilkan dari bertani, seyogianya saya tergiur. Kecuali jika saya merasa bahwa hasil dari kegiatan itu adalah materi. Petani yang sukses adalah petani yang jika menanam, tanamannya tumbuh subur-subur, hasil panen melimpah, sehingga bisa menghasilkan penjualan yang menguntungkan. 

Bersedekahlah, dengan cara yang lain ketika harta yang dimiliki tidak cukup banyak.