Ia sudah hampir putus asa. Upayanya untuk memejamkan mata malam ini terasa begitu berat. Ini sudah tidak malam lagi, sebentar lagi adzan shubuh berkumandang seketika matahari akan menyusul naik. Tampaknya malam ini akan dihabiskannya tanpa tidur sedikitpun.
Pertanyaan itu benar-benar mengganggu fikirannya. Awalnya ia begitu senang melihat teman karibnya menjadi semangat untuk taat. Desi memang bukan orang yang terlalu pandai ilmu agama. Tetapi ia adalah wanita yang taat. Maka ketika Ruminah memutuskan untuk belajar agama, ia banyak bertanya kepada Desi. Awalnya Desi sangat bersemangat menjelaskan sebisa-bisanya setiap pertanyaan yang ditujukan oleh Ruminah. Apalagi ketika jawabannya diterima oleh Ruminah dengan raut wajah puas dan diikuti oleh perubahan perilaku yang semakin membaik. Hingga pada suatu saat Ruminah melontarkan beberapa pertanyaan yang begitu berat yang tak sanggup ia jawab.
Sore itu sepulang sekolah mereka verdua nongkrong di warung siomay tepi jembatan langganan mereka. Disitulah mereka biasanya diskusi, curhat, ataupun ngobrol ngalor ngidul atas perkara-perkara hidup mereka dari yang remeh temeh sampai dengan yang beratnya bukan kepalang.
"Des, benarkah gusti Allah itu adil? " Tanya Ruminah.
"Benar"
"Apakah setan beranak pinak dan tidak pernah mati? "
"Benar, mengapa? "
"Kalau setan yang baru lahir dan belum pernah melakukan kejahatan sekalipun kemudian kiamat apakah dia masuk neraka?"
Desi tersentak. Kaget dan sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan itu barang satu katapun.
Belum sempat Desi mengeluarkan kalimat apapun Ruminah kembali bertanya.
"Saya baru baca di dalam Al-Qur'an, ada ayat yang berbunyi demikian ;
وَمَكَرُوْا وَمَكَرَا للّٰهُ ۗ وَا للّٰهُ خَيْرُ الْمَا كِرِيْنَ
"Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 54)
Apakah kita boleh mensifati Allah dengan sifat negatif demikian? Allah pembuat tipu daya?"
Desi kebingungan. Dia sama sekali tak bisa menjawab. Tetapi dia juga enggan mengecewakan sahabatnya itu jika tidak menemukan jawaban.
"Rum, jawaban atas pertanyaanmu panjang. Ini sudah mendekati Maghrib lebih baik kita pulang dulu. Esok akan aku jawab. Janji"
Desi mengalihkan pembicaraan dengan harapan nanti ia akan menemukan jawaban.
Hal itulah yang membuat ia malam ini tidak bisa memejamkan mata sedikitpun. Ia harus segera menemukan jawaban esok hari.
Sebelum Ia bertemu dengan Ruminah sore ini, Desi akhirnya teringat dengan kiyai maksum yang terkenal alim di Desanya. Dia akan mencari jawaban segera kepada beliau.
"Nak Desi, apakah kamu tau bagaimana cara setan berkembang biak?"
"Tidak, yai"
"Bagaimana jika cara berkembang biak mereka adalah membelah diri? Anak setan yang baru itu adalah bagian dari orang tuanya terdahulu yang sudah melakukan kemungkaran? "
Desi mengangguk paham.
"Intinya, ada banyak hal yang kita tidak bisa ketahui secara pasti. Itulah pentingnya iman. Untuk percaya terhadap hal-hal yang tidak bisa kita jangkau. Jadi Allah itu ya pasti adil. Itu yang harus kita imani"
Desi menarik nafas lega merasa sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
"Lantas untuk pertanyaan kedua, yai?"
"Begini nak, jika kamu memasang CCTV di rumahmu agar kamu bisa mengetahui kalau ada maling masuk, apakah kamu melakukan penipuan atau kejahatan"
"Tentu tidak yai!"
"Tapi bagaimana jika ada orang yang memasang CCTV di rumahmu agar dia bisa memantau keadaan sekitar sehingga ketika dia mau mencuri bisa aman dan sukses, apakah itu kejahatan?"
"Tentu saja pak kyai"
"Begitulah konteksnya. Jika kamu melakukan tipu daya untuk berbuat kejahatan, itu salah. Tapi jika kamu melakukan tipu daya untuk menghindari kejahatan, maka itu cerdas. Bukan tindak kejahatan"
"Itulah bedanya tipu daya orang-orang jahat dengan tipu daya Allah."
Desi mengangguk haru. Merasa senang telah menemukan jawaban yang akan ia sampaikan kepada Ruminah.
"Terima kasih pak Kyai!"
_______________________________________
Tulisan dengan tajuk Simpul dibuat sebagai rangkuman dari apa yang telah penulis dapat dari kegiatannya nyimak-nyimak video-video yutub. Tujuannya untuk mengikat apa yang telah di simak agar tidak lupa. Dengan segala keterbatasan ilmu.
0 Komentar