Senja menyapa di hari kedua yang patut disambati. Karena sambat hari kemarin benar adanya, hari libur tidak dolan tetapi semoga bisa lebih produktif sehingga sambatnya masih masuk pada koridor bersyukur.

Kemarin saya membaca sebuah artikel di Kompasiana, ditulis oleh mba Cory Pramesti. Kalimat pertamanya bagus dan menginspirasi, “Deskripsikan diri anda dalam satu kalimat, and then, think before post!”. Dia mendapat kalimat itu dari mba Trinity, salah satu penulis travel blogger, kemudian terinspirasi olehnya. Dan sekarang saya ikut terinspirasi.

Begitulah ilmu, dapat, bagikan, kemudian menjadi jariyah. Saya terinspirasi oleh kalimat itu setelah membaca tulisan mba Cory, semoga dia mendapatkan pahala atas ilmu yang bermanfaat tersebut. Mba Cory mendapatkan dari mba Trinity, otomatis mba Trinity juga mendapatkan pahala atasnya. Jika kalimat itu, misal, ternyata bukan berawal dari mba Trinity, orang yang memberitahu mba Trinity kemudian membuat mba Trinity terinspirasi juga orang-orang yang membaca setelanya termasuk saya dan Cory, berarti orang itu mendapat pahala juga. Itulah multi level marketing ilmu, muter-muter yo ben, haha. Intinya ilmu yang bermanfaat adalah jariyah yang ketika kita berikan kepada orang lain dan kemudian orang itu mendapat kebaikan atasnya maka pahala tetap mengalir ke kita.

Kembali ke kalimat “Deskripsikan diri anda dalam satu kalimat, and then, think before post!”. Saya sudah membaca, sudah terinspirasi, dan agar menjadi lebih berkembang saya ingin langsung mengamalkan. Sudah saya pikirkan selama kurang lebih dua harian tentang perintah dalam kalimat itu dan sore ini sudah ketemu sebuah kalimat yang ingin saya deskripsikan tentang diriku, terutama berkaitan dengan aktifitas ngeblog. Saya/blog saya akan saya branding dengan kalimat “humor, ringan, syar’i”.

Oke, mari kita kupas kata demi kata. Dimulai dari yang paling terakhir yaitu Syar’i. Sebenarnya ada dua pilihan mau menggunakan kata syar’i atau religi. Terlepas dari apapun makna sebenarnya dari kedua kata tersebut inti dari saya mengambil itu sebenarnya diawali dari niat bahwa menulis akan saya jadikan kegiatan selain melatih diri juga memberikan pesan-pesan positif, ajakan-ajakan untuk berbuat baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sehingga aktivitas ngeblog bisa mempunyai nilai tersendiri dari hanya sekedar nulas-nulis dan bukan pula untuk memburu kepentingan-kepentingan materi karena saya tidak yakin dengan kemampuan yang pas-pasan ini bisa mendapat imbalan materi dari hal-hal yang ditulis. Terkesan akan menjadi konten yang menggurui? Semoga tidak karena saya punya slogan #ngmtknawkdwk, sebuah singkatan dari kalimat ngemutaken awake dewek, bahasa jawa ngapak yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah memperingatkan diri sendiri. Terinspirasi dari tagar yang sering ditulis oleh Ustasz Salim A Fillah, #mncrgknskl (mencurigakan sekali), bahkan tagar itu sudah menjadi judul buku.

Jadi setiap materi yang berisi ajakan akan saya kasih tagar itu karena tujuan utamanya adalah mengingatkan diri sendiri. Jika kemudian ada yang sudi membaca dan mendapat hal positif atasnya, itu bonus.

Kata berikutnya adalah humor, dan ringan. Sepertinya agak senada jadi langsung diartikan keduanya. Kenapa harus humor dan ringan? Yang pertama karena saya tidak punya kapasitas untuk ngomong serius. Ngomong serius hanya pantas dilakukan oleh orang-orang yang berilmu, orang cethek ilmu seperti saya tidak layak. Seperti jargon Awu Pedhangan, salah satu Chanel Youtube anak-anak Merden, “ora duwe kapasitas”. Jargon itu sering diekspresikan dengan kalimat “lha, nyong si sebage apa?”

Maka saya ingin memilih jalan yang ringan dan humor. Entah humor yang disajikan nanti humor untuk selera kelas berapa kita lihat hasilnya. Karena konon humor itu ada kelas-kelasnya. Di zaman SMA saya srawung dengan teman-teman yang sangat humoris. Kita punya beberapa jokes yang menurut kami lucu, dan tak selang lama beberapa jokes kami ternyata dipakai oleh OVJ. Orang yang melihat kami bercanda barangkali menganggap kami meniru pelawak kawakan itu, tapi sumpah kami sudah melakukannya sebelum itu ramai di media mainstream. Atau apakah kami yang sebelumnya tidak pernah nonton? Entahlah tetapi yang jelas kami melakukan itu murni temuan sendiri dan kami anggap sangat lucu pada waktu itu. Tetapi ketika dipraktekkan dengan orang lain terkadang menjadi garing, atau ketika ngumpul dengan teman lain dan mereka bercanda kita tidak merasakan lucu. Dari situlah saya mengambil kesimpulan bahwa humor ada kelas-kelasnya, selera humor setiap orang berbeda.

Kemudian berkaitan dengan ringan. Salah satu yang menginspirasiku adalah sosok Agus Mulyadi. Jika membaca tulisan-tulisannya di blog pribadinya atau di mojok, saya kagum karena tulisan-tulisan yang dia sajikan adalah tulisan-tulisan yang sangat ringan. Menepis ketakutan bahwa menulis itu adalah hal yang sulit. Bayangkan, dari membeli celana dalam di ****mart, sarapan roti yang ternyata di dalam bungkus meses terdapat cicak, ketika sering bertemu orang suka klakson ketika dilampu merah bisa disulap menjadi sebuah tulisan yang enak dibaca. Itulah yang membuat saya terinspirasi oleh Agus Mulyadi. Wajahmu tidak menarik blas tapi kepribadianmu memikat. Untung saya cowok jadi gak naksir kamu gus, coba cewek, aku santet mba Kalis.

Selesai! Tapi belum mencapai seribu kata jadi closingnya akan diperpanjang sedikit. Kenapa? Karena Tere Liye pernah berkata “menulislah seribu kata setiap hari dan lakukan rutin selama seratus delapan puluh hari! Jika pada hari tertentu engkau lupa tidak menulis maka mulailah kembali dari hari pertama! Jika sudah sampai di hari ke seratus delapan puluh, berhentilah menulis pada hari ke seratus delapan puluh satu. Buka semua tulisanmu selama seratus delapan puluh hari, amati perkembanganmu. Kau akan tertawa melihat tulisan pertamamu. Tetapi kau akan kagum melihat tulisan-tulisanmu berikut-berikutnya. Ambillah empat puluh tulisan terbaikmu, saya jamin kau sudah mampu menerbitkan sebuah buku”. Oke sekarang kita coba. Ini adalah hari pertama dan kita lihat seratus delapan puluh hari ke depan apakah omongan Tere Liye itu benar atau tidak.