Dari dulu saya meyakini bahwa buah dari sebuah pekerjaan tidak hanya yang berwujud materi, tetapi ada banyak hal yang tidak berwujud tetapi nilainya jauh melebihi materi itu sendiri. Materi yang berupa uang, barang dan sebagainya mudah saja dihabiskan. Awal bulan kita mendapatkan, akhir bulan sudah hilang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup.

Tetapi ada banyak hal non materil yang sebenarnya bisa kita dapat jika kita mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh yang mungkin itu adalah sesuatu dengan manfaat besar dan tidak habis ditelan waktu. Yang pertama adalah ilmu. Jika kita diberi amanat untuk bekerja di sebuah tempat baru yang belum pernah kita berada disitu sudah barang tentu akan banyak ilmu baru yang kita dapat. Sebagai contoh, setelah lulus SMA saya diberi amanat untuk bekerja di sebuah kantor dengan status "Full Timer". Full Timer secara istilah jika di artikan dengan kasat mata adalah orang yang bekerja sepenuh waktu. Ya, benar saja, karena saya harus bekerja sekaligus menginap di kantor tersebut dan juga harus mengerjakan segala sesuatu bahkan semua yang berkaitan dengan kantor. Mulai dari merawat kantor, menjaga kebersihannya, menerima tamu, melaksanakan seluruh administrasi perkantoran mulai dari persuratan, arsip dokumen, pembukuan keuangan, dan juga sampai pada distribusi surat. semua dilakukan sendiri. 

Nah, dengan pekerjaan sebanyak itu sudah barang tentu harusnya kita bertanya "berapa imbal jasa/gaji yang diberikan kepada kantor untuk pekerjaan sebanyak itu?". Jawabannya harusnya "banyak". Namun bagaimana jika ternyata honor yang diterima tidak sebanding dengan pekerjaannya? harusnya "mundur". Dan itu saya alami, mendapatkan imbal jasa berupa materi yang sedikit yang jika dihitung secara matematis hanya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan harusnya defisit. Namun saya bisa bertahan hingga kurang lebih delapan tahun. Lho kok bisa? karena saya meyakini betul dan merasakan bahwa ternyata banyak hal diluar materi yang ssaya dapat dan itu akan sangat bermanfaat untuk kehidupan saya selanjutnya. Semakin banyak yang harus saya kerjakan semakin banyak ilmu yang bisa saya pelajari. Dan ilmu-ilmu tersebut sangat berguna untuk pengembangan diri. Saya belajar banyak hal yang tidak dipelajari sewaktu sekolah. Saya belajar persuratan, keuangan, komputer, desain grafis, website dan lain sebagainya yang jika itu dinilai dengan materi saya kira tak terhingga mahalnya.

Yang kedua adalah pengalaman. Di dalam melakukan sebuah pekerjaan, kita akan dihadapkan pada kondisi yang belum pernah kita alami sebelumnya. Itulah yang dinamakan pengalaman. Dari pengalaman itulah kita akan mendapatkan kesan baru dari sebuah kehidupan. Saya adalah orang yang sedikit sekali tahu tempat lain selain tanah kelahiran karena semenjak kecil hanya tinggal di situ-situ saja tanpa pernah atau jarang sekali menginjakkan kaki / jalan-jalan kemanapun. Tetapi setelah bekerja saya jadi lebih kenal dunia karena sering bepergian ke lain tempat, baik itu di seputar jawa, khususnya jawa tengah sampai keluar jawa, Sumatera dan Kalimantan. Yang belum hanya ke luar negeri. Walaupun belum semua tempat setidaknya ada pengalaman yang bertambah yang saya dapatkan dari pekerjaan yang memberikan honor tidak seberapa. Dan itu saya dapatkan secara gratis untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat pula. Jadi tidak hanya traveling tetapi juga belajar.

Yang ketiga adalah jaringan, atau kenalan dan saudara-saudara baru. Inilah yang paling penting. Karena semakin banyak engaku memiliki saudara, semakin banyak dikenal orang dengan nama baik tentunya, dan kemudian kita menjaga tali persaudaraan itu maka niscaya rezeki akan lancar. Karena itu adalan janji dari Allah yang disampaikan melalui hadits nabi Saw. yang berbunyi “Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
Dan itu terbukti sampai sekarang. Seperti apa yang telah saya sampaikan diatas bahwa saya bekerja di tempat yang memberikan gaji kecil yang dihitung secara matematis harusnya tidak cukup, tetapi Allah selalu memberikan rejeki dari hal-hal yang tak terduga, sehingga saya selalu dapat mencukupi segala kebutuhan. Memang tidak pernah punya rejeki yang berlebih tetapi segala kebutuhan dapat terpenuhi. Dan saya sangat bersyukur karena saya yakin Allah akan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. 


Saya mengambil pelajaran dari semua itu. Bahwa dalam mencari pekerjaan, jangan jadikan materi sebagai alasan utama. Karena banyak hal diluar materi yang bisa kita dapatkan yang tidak ternilai harganya. Kecuali jika memang kita sudah tersdesak oleh banyak kebutuhan, seperti menghidupi keluarga, membayar hutang, dan sebagainya, mungkin materi menjadi prioritas tapi yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan keluar.


Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
 (QS Ath-Thalaq : 2-3)